All abaut your phone is here
WWW.AMEN87.CO.CC give you all you need for your mobile phone, like Application, Game, Theme, Movie for your mobile phone, Tips & Trick and many more, You can select what do you want to download for your mobile phone at the right of the side bar.

NB: for the movie, for the best to watch the movie, please use Smartmovie or Core player for your Symbian phone.
The movie extension is 3GP and MP4, So you can use the movie in other mobile phone,like Symbian, Java, Blackberry, Android, Windows Mobile/PDA, iPod, PSP, and your PC.
(NB setelah link download file di klik akan muncul jendela baru dan tunggu selama 5 detik nanti akan muncul pemberitahuan di pojok kanan atas SKIP ADD/LANJUTKAN klik link tersebut dan anda akan lansung di alihkan ke tempat dimana anda bisa mendownload file dari saya)

(new update)
special game for PC or laptop you can get FREE in my blog here update from my second blog (AMEN6.BLOGSPOT.COM)

Saturday, October 24, 2009

AKSI TERORISME DI INDONESIA


Beberapa daftar nama teroris sudah tertangkap, dan diganjar sesuai dengan ketentuan hukum di Indonesia. Akan tetapi, hal ini tidak menujukkan bahwa Indonesia belum sepenuhnya sepi dari terorisme. Ini terbukti tertangkapnya gembong2 teroris yang berniat akan meledakkan sejumlah tempat di Jakarta. Amrozi cs boleh saja di eksekusi mati, tetapi ajaran-ajarannya tak pernah di eksekusi sehingga ia akan terus berkembang. Noordin M Top (teroris kelas wahid di negeri ini) boleh saja tewas, tapi siapa tahu,dibalik itu smua akan muncul penerus2 mereka.
Ajaran-ajaran Amrozi dan Nordin M. Top terus menyebar. Teror terhadap presiden SBY-JK adalah salah satu bentuk nyata betapa terorisme masih harus terus diwaspadai.
Sesungguhnya, genderang perang terhadap terorisme telah ditabuh secara nyaring sejak tragedi 11 September 2001 silam yang meluluhlantakan WTC dan Pentagon Amerika. Tetapi, proses peperangan terhadap terorisme belum sepenuhnya tuntas. Bibit radikalisme yang kerap berujung pada aksi terorisme masih bisa dijumpai disejumlah tempat, tak terkecuali di Indonesia. Karena itulah, mewaspadai serta mengantisipasi aksi-aksi terorisme perlu terus dilakukan, termasuk mengesekusi pelaku teror.
Jika tidak, terorisme akan benar-benar menjadi ancaman terbesar sepanjang awal abad ini.
Mengapa terorisme tetap eksis sampai sekarang? Bukankah sudah banyak yang mengutuknya sebagai tindakan biadab? Bukankah tindakan terorisme jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan aliran-aliran keagamaan yang diklaim sesat oleh pemerintah walaupun tak melakukan aksi terorisme? Lalu, apa yang mesti dilakukan?
Menumpas Faktor dan Sebab
Ada banyak faktor dan motif dari aksi terorisme. Sebagian bersemangatkan pada ketidakadilan dan ketidakmerataan ekonomi. Orang yang berada dibawah kemiskinan dengan mudah diprovokasi dan diberi janji-janji entah janji jaminan finansial ataupuan janji keselamatan eskatologis sebagai pelarian atas problem hidupnya di dunia. Sebagian disemangati oleh faktor agama. Kelompok ini berasumsi bahwa dunia harus terbangun dari suatu agama tertentu yang diyakininya paling benar, sementara agama lain adalah salah. Karena itu, memerangi kelompok agama lain adalah hal yang absah.
Sebagian juga disemangati oleh faktor anti-Amerikanisme. Sebagaimana yang tercermin pada hasil penelitian Saiful Mujani dkk (Benturan Peradaban, 2005), bahwa Amerika adalah negara yang paling dibenci (21%), kemudian disusul oleh Israel (7%). Dan, mereka yang anti-Amerika banyak menyuarakan aspiranya atas nama Islam, karena dianggap merugikan dan menyerang Islam (41 %). Tak hanya itu, faktor anti-Amerikanisme ini juga tergambar dari sejumlah pernyataan disejumlah tempat dari beberapa orang seperti Abu Bakar Ba'asir, Amrozi cs, Ja'far Umar Thalib. Tentu ada banyak faktor lain yang sangat kompleks dan sangat beragam dari sejumlah aksi terorisme.
Jika saja langkah pemerintah hanya selalu menangkap, memenjarakan bahkan memberikan hukuman mati para pelaku terorisme, tentu langkah tersebut hanya mengurangi jumlah kuantitas pelaku terorisme. Akan tetapi, langkah seperti ini tidak mengurangi para "calon teroris" yang akan meledakkan sejumlah tempat di negeri ini.
Seperti yang kerap dilontarkan oleh Amrozi cs, ia adalah martir Tuhan dan surga telah menunggunya. Eksekusi mati yang diterima Amrozi cs nyaris tak menyurutkan murid-muridnya untuk bertindak seperti apa yang telah dilakukan oleh para pendahulunya, Amrozi cs. Maka tak heran jika ancaman terror baik terhadap presiden ataupuan pada sejumlah fasilitas publik tak terhenti dengan tereksekusinya Amrozi cs.
dalam sejumlah teks agama secara tersirat telah disebutkan bahwa membela agamanya dan klaim sesat terhadap agama lain adalah hal yang absah dan bahkan harus dilakukan. Teks-teks agama yang rentan disalah tafsirkan menjadi doktrin terorisme inilah yang mesti didekonstruksi menjadi pemahaman yang inklusif. Keharusan melakukan penafsiran teks agama bukan saja karena teks tersebut diturunkan dalam ruang dan waktu tertentu, sementara perkembangan zaman terus bergulir, tetapi juga telah ditegaskan dalam teks agama sendiri untuk menggunakan akal pikirannya. Akal pikiran yang sehat tentu dengan tegas menolak aksi kekerasan dan terorisme.